TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menceritakan kisah di balik aksi Sandiaga Uno beserta tim BPN yang bersama-sama menunjukkan e-KTP dalam debat cawapres, Ahad, 17/3, malam.
Berita terkait: Aksi Keluarkan KTP, Sandiaga Sindir Banyaknya Kartu Jokowi
Dahnil mengaku melakukan briefing kepada tim BPN yang hadir di ruangan debat agar menyiapkan e-KTP masing-masing. Sebelumnya, saat rehat menjelang sesi ke-4 dia bertemu Sandiaga Uno di belakang panggung. “Saya minta semuanya (tim BPN) siapkan e-KTP, karena nggak ada yang tahu rencana itu," kata Dahnil di Media Center BPN, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin, 18 Maret 2019.
Menurut Dahnil, aksi itu dilakukan sebagai respon tandingan atas rilis kartu-kartu program Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. "Sebelumnya sama teman-teman wartawan saya cuma bilang bakal ada kejutan lawan kartu-kartuan itu. Jadi memang semuanya disiapkan."
Mengeluarkan e-KTP secara serentak itu juga menyambut ide Sandiaga yang ingin melibatkan pemirsa televisi di rumah. “Khas bang Sandi memang komunikatif seperti itu. Itu ide genuine bang Sandi sejak lama."
Semalam, Calon wakil presiden Sandiaga Uno memamerkan e-KTP di akhir sesi debat cawapres yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta tersebut. Aksi tersebut merespon kubu Jokowi - Ma'ruf Amin yang berjanji mengeluarkan sejumlah kartu bila memenangi pilpres 2019, di antaranya kartu untuk kuliah, kartu sembako murah, dan kartu pra-kerja.
Saat Sandiaga Uno menunjukkan e-KTP itulah seluruh tim pendukungnya yang ada di dalam ruangan juga melakukan hal serupa.